Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

BAHAYA RADIASI DAN DEBU (FUME) MESIN LAS

BAHAYA RADIASI DAN DEBU (FUME) MESIN LAS

Radiasi - BAHAYA RADIASI DAN DEBU (FUME) MESIN LAS

BAHAYA RADIASI DAN DEBU (FUME) MESIN LAS - Pengelasan memiliki Radiasi dapat dikategorikan radiasi non ionizing. Radiasi yang ditimbulkan oleh busur las ini mempunyai sifat dapat dilihat, ultra violet dan infra merah. Bahaya radiasi non ionizing pada proses pengelasan dapat menimbulkan luka terbakar, kerusakan kulit dan mata. Kerusakan mata karena radiasi sinar ultra violet ini disebut arc-eye, welder’s eye atau arc flash. Efek tidak dapat hilang dalam beberapa jam setelah ter-ekspose, oleh sebab itu mata harus dilindungi dengan kaca gelap yang sesuai. Pengelasan juga merupakan sumber bahaya bagi pekerja lain yang berada di dekat pekerjaan las sebagaimana juru las itu sendiri. Pekerja tersebut dapat juga terpapar sinar yang dipantulkan dari dinding atau permukaan lain. Pantulan atau radiasi sinar ultra violet yang besar ini biasanya dari pengelasan dengan proses gas tungsten atau gas metal arc welding  yang dipergunakan untuk pengelasan aluminium atau baja stainless. Agar tidak membahayakan lingkungan setiap aktivitas pengelasan yang berada di dekat lokasi kerja yang lain agar mempergunakan partisi yang dibuat dari bahan tahan api dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi pantulan atau refleksi ataupun melindungi spatter keluar dari ruangan.

Baca Juga : PERALATAN DALAM PROSES PENGELASAN
DAFTAR HARGA MESIN LAS LISTRIK MURAH
PERALATAN UNTUK BENGKEL PERKAKAS


Fume ( Debu/Asap Las) - BAHAYA RADIASI DAN DEBU (FUME) MESIN LAS

Debu/Asap Las terdiri dari komponen yang dihasilkan dari elektroda, loga, dasar dan flux pada saat operasi. Elektroda merupakan penghasil fume yang paling utama. Diameter debu  dalam asap las (fume) berkisar antara 0,2 mikrometer s/d 3 mikrometer. Butiran debu dengan ukuran > 0,5 mikrometer bila terhisap akan tertahan oleh bulu hidung dan bulu pada pipa pernapasan, sedangkan yang lebih halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru. Sebagian akan dihembuskan kembali, sedangkan sebagian lain akan tertinggal dan melekat pada kantong udara dalam paru-paru (alveoli) sehingga bila sudah terakumulasi akan dapat menimbulkan berbagai penyakit pernapasan. Komposisi kimia fume tergantung dari proses pengelasan dan elektrodanya. Misalnya pada pengelasan dengan menggunakan elektroda jenis law hydrogen maka di dalam asap las akan terdapat fluor (F) dan oksida kalium dan sebagainya.
Fume dapat juga di hasilkan dari pelapisan residu pada logam. Sebagai contoh logam yang di galvanis (pelapisan seng) akan menghasilkan asap pada saat di las. Berbagai gas berbahaya terkandung dalam fume yang terjadi pada pekerjaan pengelasan antara lain adalah karbon monoksida, karbon dioksida, ozon, dan nitrogen dioksida, disamping gas-gas lain yang terbentuk dari penguraian bahan pelapis, karat dan lain-lain. Usaha untuk mengurangi pengaruh fume ini secara praktis adalah apabila fume masih dapat terlihat bernafaslah di luar kepulan fume tersebut. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi juru las, namun usaha ini sangatlah sulit untuk dilaksanakan terutama pada pengelasan ditempat yang tertutup/ kurang ventilasi. Untuk itu haruslah diingat pada saat pengelasan di dalam ruangan tertutup atau tida cukup sirkulasi udaranya, diperlukan adanya ventilasi mekanik. Sebagai gambaran kasar kebutuhan udara segar tiap juru las adalah 2000 cuft per menit. Kecepatan udara yang ditiupkan atau disedot kira-kira 0,5 meter per detik atau 100 feet per menit.

banner percayakan indotara
Penulis: GUNAWAN
Editor: IQBAL

Fujiweld Banner 1

Banner List Product Fujiweld Artikel


Related Articles