Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Pengelasan Alumunium

Editor: Rosyid
Pengelasan aluminium dapat menghadirkan tantangan, dan sering kali banyak orang bertanya, dapatkah Anda mengelas aluminium? Pengelasan aluminium membutuhkan teknik dan proses yang berbeda dari pengelasan baja, dan sangat penting untuk mengetahui perbedaan ini untuk menyelesaikan pengelasan yang sukses dan mengerjakan berbagai proyek yang berbeda.

Mengapa pengelasan aluminium sulit?
Aluminium adalah jenis logam yang umum digunakan dalam fabrikasi. Aluminium tidak korosif  dan ringan, menjadikan Aluminium pilihan bahan yang ideal untuk berbagai macam pengelasan. Namun, sifat yang sama yang membuat aluminium diinginkan juga dapat membuatnya sulit untuk dilas.

Jadi mengapa aluminium begitu sulit untuk dilas? Bahan ini lembut, sangat sensitif dan diisolasi oleh lapisan teroksidasi yang keras. Sementara dalam keadaan cair, aluminium rentan terhadap kotoran, yang dapat menyebabkan lasan berpori dan tidak kuat.

Aluminium dan paduannya memiliki ketertarikan yang besar terhadap oksigen. Aluminium murni meleleh pada 650 ° C, dan oksida yang melindungi logam meleleh pada 2.037 ° C. Karena oksida meleleh pada suhu sekitar 1.370 ° C, lebih tinggi dari aluminium itu sendiri, oksida harus dibersihkan dari logam sebelum pengelasan dimulai.

Karena aluminium memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi dan titik leleh yang rendah, ia memiliki jendela kemampuan kerja yang lebih kecil daripada logam lain dan dapat dengan mudah menyebabkan “burnthrough”. dalam kombinasi dengan itu lebih sulit untuk menunjukkan kemajuan dan kualitas las, dapat membuat aluminium menjadi bahan yang sulit untuk dikerjakan.

Jenis Pengelasan Aluminium
Penting untuk mengetahui bahwa ada beberapa proses pengelasan yang dapat digunakan:

Pengelasan GTAW/TIG
Pengelasan GMAW/MIG


GTAW/TIG
Pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), juga dikenal sebagai pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG), adalah salah satu proses pengelasan paling populer yang dipilih untuk aluminium. Teknik pengelasan ini sering digunakan oleh para penggemar otomotif dan tukang las untuk tim balap profesional.

GTAW membutuhkan peralatan arus konstan dengan kemampuan AC (arus bolak-balik) menggunakan argon 100% sebagai gas pelindung. TIG tidak memerlukan mekanikal wire feeding, yang berpotensi menciptakan masalah pengumpanan.
Sebaliknya, tukang las akan memasukkan bahan pengisi ke dalam genangan air. Proses ini juga sangat bersih, karena arus bolak-balik (AC) membersihkan lapisan teroksidasi dari aluminium saat dilas, juga mencegah aluminium terkontaminasi selama proses pengelasan berlangsung.

Tips untuk pengelasan TIG:
  1. Pilih elektroda atau batang tungsten yang tepat, pilihan terbaik untuk aluminium biasanya adalah tungsten murni.
  2. Luangkan waktu untuk menyiapkan aluminium Anda dengan membersihkan dan memanaskannya terlebih dahulu.
  3. Pastikan tidak ada terlalu banyak aliran argon di torch yang dapat menyebabkan busur tidak teratur.
  4. Untuk mencegah lengkungan, gunakan heat sink.
  5. Saat mengelas, jaga elektroda atau batang pengisi aluminium yang tepat bebas dari kontaminan dan lelehkan dengan bahan dasar untuk membuat genangan pengelasan yang konstan.

GMAW/MIG
Gas Metal Arc Welding (GMAW), umumnya disebut sebagai pengelasan Metal Inert Gas (MIG), adalah metode umum lainnya yang juga dapat digunakan untuk pengelasan aluminium.
Jenis pengelasan ini biasanya memiliki kecepatan yang lebih cepat dan tingkat pengendapan yang lebih tinggi daripada pengelasan TIG, yang mempengaruhi kualitas pengelasan. Namun, GMAW menggunakan sistem wire feeder mekanis, Selain itu, untuk memerangi risiko aluminium menjadi keropos, material dasar dan filler harus bersih, bebas dari kelembaban dan memiliki gas pelindung yang sangat baik, membutuhkan gas Argon yang murni.

Tips untuk pengelasan MIG:
  1. Siapkan umpan kawat (wire feeder).
  2. Bersihkan material aluminium yang akan dilas, lepaskan dari oksida apa pun dan rapihkan ujung material yang akan digabungkan.
  3. Hindari teknik pulling (menarik) sebaliknya, gunakan teknik dorong pada sudut 10 derajat hingga 15 derajat.
  4. Gunakan heat sink, yang akan menyerap panas ekstra dan memungkinkan Anda untuk mengelas lebih perlahan.