Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

PERBEDAAN UPS ONLINE DAN OFFLINE

PERBEDAAN UPS ONLINE DAN OFFLINEPernah mengalami listrik tiba-tiba mati? Atau seperti lampu berkedip? Mungkin sebagian dari kita menganggap hal itu sebagai hal yang biasa, tapi bagi perusahaan-perusahaan tertentu terutama dalam perusahaan yang kerjanya mengolah data hal ini merupakan hal yang sangat berbahaya. Bagaimana tidak, jika kita sedang menggunakan komputer dalam mengolah data, dan secara tiba-tiba listrik mati atau tidak stabil hal ini akan membuat kacau. Semua data yang sedang diolah akan hilang jika komputer kita tiba-tiba mati dan kita tidak sempat untuk menyimpan hasil pekerjaan kita terlebih dahulu, hal ini merupakan sebuah kerugian yang besar karena akan sangat mengganggu pekerjaan.

 

Uninterruptable Power Supply ( Suplai Daya Bebas Gangguan ) atau yang lebih populer disebut dengan UPS adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengantisipasi hal-hal tersebut. Ada beberapa fungsi dari UPS, antara lain:

  • Memberikan listrik untuk sementara waktu jika listrik utama mengalami gangguan.
  • Memberikan waktu yang cukup untuk menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
  • Memberikan waktu yang cukup untuk melakukan backup data.
  • Untuk melindungi perangkat komputer dari tegangan listrik yang tidak stabil yang dapat merusak komponen-komponen komputer.
  • UPS mampu melakukan diagnosa terhadap dirinya sendiri, jadi dapat memudahkan kita untuk antisipasi.

Untuk memahami UPS kita harus mengerti cara kerja dari UPS itu sendiri, UPS terdiri dari beberapa komponen didalamnya dengan pembagian tugas masing-masing, UPS pada dasarnya terdapat 2 jenis yaitu UPS Offline dan UPS online yang menjadi perbedaanya adalah mana yang menjadi primary power source dan mana yang menjadi secondary power source.


1. UPS OFFLINE

UPS OFFLINE

Pada UPS jenis ini yang menjadi primary sourcenya adalah PLN ( stop kontak ) dan baterai menjadi secondary sourcenya. Pada gambar tersebut terlihat aliran listrik dari PLN(stop kontak) menuju transfer switch dan diteruskan ke komputer. Garis putus-putus merupakan secondary source jadi listrik akan dalirkan lewat jalur utama(primary source) terlebih dahulu baru jika sumber listrik utama mengalami masalah maka listrik akan dialirkan lewat baterai terlebih dahulu. Lisrik dari PLN, DC akan dirubah menjadi AC kemudian melewati baterai setelah itu listrik akan dirubah dari AC ke DC untuk dialirkan ke PSU(power supply Unit) pada komputer. Pada fase ini listrik dari PLN ikut distabilkan oleh UPS, hal inilah yang akan mencegah kerusakan pada komponen komputer akibat lisrtik yang tidak stabil. Pada proses perpindahan ini terdapat jeda waktu (Transfer Time), sebagian besar UPS Offline memiliki jeda waktu sekitar 4 ms, waktu tersebut cukup membuat komputer mati seketika tapi jika komputer menggunakan PSU kualitas baik, yang mempunyai Holdtime lebih dari 4ms maka komputer tidak akan benar-benar mati.



2. UPS ONLINE

UPS ONLINE

Pada UPS Online yang menjadi primary sourcenya adalah baterai dan yang menjadi secondary sourcenya adalah listrik PLN(stop kontak). Listrik secara otomatis mengalir melewati baterai kemudian ditransfer ke PSU, hal inilah yang membuat tidak adanya transfer time pada online UPS karena baterai bekerja sebagai primary source. Jika terjadi kerusakan pada baterai secara otomatis transfer switch akan mengambil alih listrik tersebut kemudian disambungkan ke secondary source. UPS jenis inilah yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat karena memang prinsip kerjanya yang bagus.




banner percayakan indotara

Penulis: YUGUSLAVIA
Editor : IQBAL
Banner parent Artikel Arakawa
Banner List Product Arakawa


Related Articles