Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Langkah Perawatan Laser Cutting

Editor: Fiki
Langkah Perawatan Laser Cutting
Manfaat mesin laser cutting dalam berbagai bidang tak perlu diragukan lagi. Mulai dari bidang produk kreatif hingga konstruksi sudah mengaplikasikan pemotongan laser dalam sistem produksinya. Wajar saja jika banyak orang tertarik dengan alat ini, apalagi kegunaannya yang beragam, bisa untuk memotong, mengukir, dan melubangi. Material yang mampu dikerjakan juga sangat bervariasi.

Harga mesin laser cutting memang cukup mahal, namun ini sebanding dengan efisiensi dan produktivitas yang mampu ditawarkan. Memiliki mesin ini berarti sama dengan berinvestasi untuk masa depan. Laba yang akan diperoleh bisa berkali-kali lipat dibanding biaya pembeliannya jika digunakan dengan baik.

Dalam setiap pembelian unit laser cutting memang sudah dilengkapi dengan garansi dari pabrik, namun akan lebih baik jika mesin tidak mengalami kerusakan apapun supaya lebih awet. Penting untuk merawatnya dengan baik agar tidak ada penyesalan di kemudian hari karena mesin tiba-tiba mengalami kerusakan parah karena kesalahan perawatan. Simak langkah perawatan pada laser cutting berikut ini:

1. Pembersihan Mesin Seusai Dipakai

Setiap mesin laser cutting selesai digunakan, harus seketika itu juga dibersihkan secara menyeluruh agar kinerja mesin tetap terjaga. Pembersihan bisa dilakukan memakai kuas atau blower untuk menyingkirkan sisa residu dan debu. Bersihkan sampai bagian sela-sela vakum dan turbin karena biasanya ampas material menempel di area itu. Jika tidak rajin dibersihkan, maka kotoran akan menumpuk dan mengganggu kinerja dari mesin.

2. Pembersihan Lensa

Lensa harus sering dicek dan dibersihkan sebab lensa yang kotor atau buram bisa membuat hasil pemotongan tidak sempurna. Karena lensa yang kotor membuat sinar laser tidak bisa terfokus secara maksimal. Pembersihan bisa memakai cotton bud yang telah ditetesi cairan alkohol. Gosokkan cotton bud tadi ke permukaan lensa secara pelan-pelan dan searah.

3. Pelumasan

Sama seperti kebanyakan mesin, pergerakan mesin harus dijaga dengan pemberian pelumas secara rutin. Mesin laser cutting pun juga demikian, pada bagian rel pergerakan laser head harus diberi pelumas secara berkala supaya tidak macet. Baca panduan pemakaian unit untuk mengetahui detail bagian mesin mana saja yang butuh dilumasi.

4. Pemantauan Performa Chiller

Suhu chiller harus rutin dicek karena jika suhunya berbeda dari pengaturan maka akan mempengaruhi kinerja pada mesin secara menyeluruh. Bagian filter dan kumparan kondensor harus selalu dibersihkan dengan rutin karena komponen chiller ini membutuhkan aditif serta bahan kimia. Gunakan cairan coloant radiator untuk membersihkan bagian tersebut. Pengecekan pada bagian chiller sebaiknya dilakukan rutin setiap 3 sampai 6 bulan sekali. Cairan harus diganti secara berkala jika sudah mulai nampak berkurang dari batasan.

5. Pemeriksaan Tabung Gas

Selang dan tabung gas harus selalu diperiksa secara berkala untuk mencari ada tidaknya kerusakan.  Kasus yang kerap terjadi yaitu selang kecil pengalir gas mengalami kebocoran maskipub hanya kecil. Lubang dari kebocoran jarang disadari karena sangat kecil. Untuk dapat melihat lubang kebocoran yang cukup kecil bisa menggunakan air sabun guna membasahi tabung gas resonator.

6. Hindari Penggunaan Material PVC

Laser cutting bisa dipakai untuk mengerjakan banyak jenis material, namun material PVC adalah jenis ini harus dihindari. Hal ini dikarenakan bahan PVC akan terbakar ketika terkena oleh laser dan akan berubah menjadi asap pekat. Asap pembakaran PVC sangat lengket sehingga beresiko menempel pada roda gigi motor penggerak, fan belt, dan head laser. Komponen yang terkena asap PVC akan terganggu performanya dan tidak akan mampu tahan lama.

7. Pengujian Kualitas Sinar Laser

Sinar laser harus sering diuji kualitasnya untuk mengetahui apakah mengalami perubahan atau tidak. Produsen mesin laser cutting biasanya akan  menggunakan penganalisis sinar untuk pengujian ini. Namun ada cara yang bisa dilakukan sendiri, yaitu dengan melakukan pemotongan seperti biasa atau disebut sebagai profil pembakaran. Bandingkan hasil dari potongan tersebut dengan hasil potong ketika mesin masih baru.