Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Panduan Audit Energi dengan Fokus pada UPS (Uninterruptible Power Supply)

Editor: Farhan

Panduan Audit Energi dengan Fokus pada UPS (Uninterruptible Power Supply)


Audit energi sangat penting untuk mengevaluasi efisiensi konsumsi energi suatu fasilitas secara sistematis. Dalam konteks ini, UPS sering kali menjadi perangkat penting yang mengonsumsi daya terus-menerus, namun jarang diaudit secara spesifik. Padahal, performa UPS yang tidak optimal bisa menjadi sumber pemborosan energi.


1. Mengapa UPS Perlu Diaudit dalam Audit Energi?

- UPS bekerja 24/7, bahkan saat tidak menyediakan backup.
- Efisiensi konversi energi UPS bisa menurun seiring waktu.
- Sistem UPS yang usang atau overcapacity menyebabkan pemborosan listrik dan panas.
- Baterai UPS yang sudah tidak efisien juga menyedot energi lebih besar.

2. Langkah-Langkah Audit Energi UPS

a. Inventarisasi dan Identifikasi Perangkat

- Daftar seluruh unit UPS: tipe, kapasitas (VA), merek, usia, dan lokasi.
- Catat beban aktual yang dilayani tiap UPS (bisa pakai clamp meter/power analyzer).

b. Evaluasi Efisiensi Energi UPS

- UPS Online ( UPS Arakawa dan UPS Vergen) dari PT Indotara Persada memiliki efisiensi yang cukup tinggi yaitu 92%–96%.
- Gunakan spesifikasi pabrik sebagai acuan awal, lalu ukur aktualnya.

c. Pemeriksaan Overcapacity

- Banyak UPS bekerja di bawah 20–30% kapasitasnya, yang justru boros.
- Evaluasi apakah UPS bisa dikonsolidasikan atau diganti dengan kapasitas lebih pas.

d. Analisis Temperatur dan Ventilasi

- UPS menghasilkan panas—pendinginan buruk menurunkan efisiensi.
- Audit lingkungan fisik penempatan UPS seperti sirkulasi udara, suhu ruangan, dan kebersihan ventilasi.

e. Evaluasi Umur dan Kondisi Baterai

- Baterai yang menurun efisiensinya menyebabkan lebih sering charging.
- Gunakan battery monitoring tools untuk menilai kesehatan baterai.

f. Audit Maintenance dan Manajemen

- Tinjau log pemeliharaan UPS.
- Apakah firmware sudah diperbarui?
- Apakah sistem monitoring jarak jauh tersedia dan aktif?

3. Indikator Kinerja yang Harus Dicatat

- Daya input dan output aktual (kW dan kVA)
- Load level per UPS (%)
- Efisiensi konversi energi (%)
- Temperatur operasional (°C)
- Daya reaktif dan faktor daya (power factor)

4. Rekomendasi dan Tindakan Perbaikan

- Konsolidasi UPS yang bekerja di bawah 30% kapasitas.
- Ganti UPS tua dengan model high-efficiency UPS Arakawa atau UPS Vergen
- Pasang sistem monitoring energi (power analyzer permanen atau IoT).
- Optimalkan tata ruang pendingin dan ventilasi UPS.
- Rencanakan penggantian baterai secara periodik, bukan saat rusak.

5. Estimasi Penghematan

- Penggantian UPS 10 tahun dengan efisiensi 85% ke model 96% dapat menghemat ratusan kWh per tahun.
- Konsolidasi 3 UPS kecil ke satu unit modular bisa menghemat 10–15% konsumsi energi standby

Audit energi dengan fokus pada UPS adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya listrik tersembunyi. Dengan pendekatan yang terstruktur dan pengukuran langsung, UPS dapat diubah dari sumber pemborosan menjadi bagian dari strategi efisiensi energi yang solid.