Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Memahami Struktur Tali Baja (Sling) Pada Mesin Hoist

Editor: Fiki
Memahami Struktur Tali Baja (Sling) Pada Mesin Hoist
Tali baja (sling) pada dasarnya sangat digemari para pengguna yang memiliki kebutuhan dalam memindahkan objek atau beban secara vertikal maupun horizontal. Pemakaian sling baja dipilih tentunya karena berbagai benefit yang diberikan. Material baja memiliki kekuatan besar terutama dalam menahan tegangan tarik yang ditimbulkan akibat adanya pengangkatan, selain itu kelebihan lain yang dimiliki material baja adalah fleksibilitas yang tinggi, tahan terhadap abrasi dan korosi, resistensi terhadap fatique, crushing dan juga rotasi.

Dalam industri hoist crane manufacture, penggunaan sling akan digunakan sebagai medium pengangkat antara hoist dengan hook pengangkat objek.

Berikut komponen dasar yang menyusun dalam sebuah desain tali baja (sling)

1. Wire ( kawat )

Wire adalah komponen terkecil dari tali kawat yang membentuk untaian individu dalam tali. Wire dapat dibuat dari berbagai material seperti baja, besi, stainless, monel dan perunggu. Penyesuaian produksi wire dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan kekuatan, ketahanan aus, fatique dan resistensi.  

2. Center wire ( kawat tengah )

Center wire merupakan tali kawat yang terdapat di tengah strand dan sekitarnya dikelilingi oleh untaian wire. Center wire biasanya memiliki diameter lebih besar berguna untuk memberikan volume pada tali dan juga menambah kekuatan

3. Strands ( helai )

Strands terdiri atas dua atau lebih kawat yang disusun dan dipilin pada susunan tertentu. Setiap untaian akan diatur dengan pola heliks disekitar kawat tengah

4. Core

Core adalah inti dari sebuah satu kesatuan sling baja yang terdapat ditengah dan dikelilingi strands. Penambahan kawat pada bagian core berguna untuk menopang untaian dan membantu mempertahankan posisi dibawah pembebanan tarik dan tekukan. Core dapat dibuat dari beberapa bahan, seperti serat alami atau sintetis dan juga baja

Dalam pembuatan tali baja harus dilakukan pelumasan selama proses pembuatannya hingga sampai kebagian core dari sling. Pelumasan ini memiliki tujuan untuk mengurangi gesekan antara masing-masing kabel dan helai juga memberikan perlindungan terhadap korosi baik bagian inti, bagian dalam dan permukaan luar.

Konstruksi Untaian Tali Baja

Beberapa elemen berikut menentukan sebuah susunan konstruksi pada tali baja

1. Panjang : Seberapa panjang tali yang akan di simpan pada 1 roll gulungan

2. Ukuran
: Penentuan diameter pada tali baja yang biasanya diberi satuan dalan inci atau milimeter

3. Pola Pada Untaian
:

  1. Single Layer = Contoh yang paling umum yaitu untaian 7 kawat dengan pusat kawat tunggal dan enam kawat dengan diameter yang sama di sekelilingnya.
  2. Filler Wire = Dua lapisan kawat ukuran seragam di sekitar pusat dengan lapisan dalam memiliki setengah jumlah kabel sebagai lapisan luar.
  3. Seale = Dua lapisan kawat mengelilingi pusat dengan jumlah kabel yang sama di setiap lapisan.
  4. Warrington = Dua lapisan kawat mengelilingi pusat dengan satu diameter kawat di lapisan dalam, dan dua diameter kawat bergantian besar dan kecil di bagian luar
  5. Combination = Untai kombinasi dibangun menggunakan kombinasi dua atau lebih dari pola yang sudah dijelaskan sebelumnya

4. Preformed atau Non-preformed : Pada tipe preformed, tali kawat telah dibentuk sebelumnya selama proses pembuatan menjadi bentuk heliks sehingga keadaan akhir tali kawat sudah dalam bentuk jadi

5. Arah
: Arah mengacu pada peletakkan kabel (Right/Left) untuk membentuk sebuah untaian atau bagaimana untaian tersebut diletakan di sekitar bagian inti tali. Beberapa contoh arah tali baja yang sering dijumpai yaitu Regular Lay (RRL/LRL), Lang Lay (RLL/LLL) dan juga Alternate Lay (RAL/LAL)

6. Lapisan tali : Lapisan tali pada umumnya memakai bahan berikut untuk menambahkan ketahan pada bagian luar yaitu penggunaan lapisan zinc (galvanis), paduan antara zinc dan alumunium  (mischmetal) atau bright steel  

7. Mutu tali : Mutu tali terbagi atas beberapa tingkatan

  1. Improved Plow Steel (IPS).
  2. Extra Improved Plow Steel (EIPS) yang mana 15% lebih kuat dari IPS.
  3. Extra Extra Improved Plow Steel (EEIPS) yang mana 10% lebih juat dari EIPS.

8. Tipe inti tali

  1. Fiber Core (FC).
  2. Independent Wire Rope Core (IWRC).
  3. Wire Strand Core (WSC).

Sebuah inti tali baja dapat terdiri atas 1 buah tali kawat atau terdiri dari untaian beberapa tali kawat

Berikut adalah kesimpulan untuk mendeskripsikan sebuah spesifikasi struktur tali baja, sebagai contoh:

Tali Baja = 1” 6x25 FW EIP RRL IWRC

  1. 1” menunjukkan diameter yaitu tali sebesar 1 inch atau 25,4 mm.
  2. 6 menunjukkan banyaknya jumlah untaian (strands).
  3. 25 menunjukkan banyaknya jumlah kawat baja dalam satu untaian (per strand).
  4. FW ( Filler Wire ) menunjukkan pola dari untaian.
  5. EIP ( Extra Improved Plow Steel ) menunjukkan mutu dari tali baja yang digunakan.
  6. RRL ( Right Regular Lay ) menunjukkan arah kawat di untaian.
  7. IWRD ( Independent Wire Rope Core ) menunjukkan tipe inti pada sebuah tali baja.