Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

PENGELASAN DI DALAM AIR (UNDERWATER WELDING)

    Pengelasan di dalam air (Underwater Welding) adalah pengembangan dari proses pengelasan umum yang dilakukan di bawah air, umumnya laut. Teknik pengelasan ini sangat diperlukan untuk industri gas & minyak bumi, pemasangan atau perbaikan pipa, kabel, tiang pancang jembatan di bawah air serta evakuasi kapal-kapal yang tenggelam di dasar laut.

    Perusahaan pengeboran minyak lepas pantai dan industri perkapalan adalah konsumen terbesar terhadap jasa pengelasan ini. Di Indonesia sendiri masih jarang digunakan. Pengelasan di atas permukaan air tetap menjadi prioritas utama sedangkan pengelasan di bawah air adalah alternatif lain yang dipilih jika tidak memungkinkan dilakukan di atas permukaan air.

Metode Underwater Welding dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Pengelasan Basah dan Pengelasan Kering, Berikut ini penjelasannya:

1. Pengelasan Basah (Wet Underwater Welding)

    Pada proses pengelasan ini berlangsung dalam keadaan elektrode maupun benda berhubungan langsung dengan air. Aplikasi pengelasan ini di kedalaman maksimal 100m dan agar mendapat hasil yang lebih baik biasanya welder hanya melakukan pengelasan maksimal 30m dibawah permukaan laut. Kekurangannya metode pengelasan basah ini memberikan hasil yang kurang memuaskan, disamping memerlukan welder yang memiliki keahlian menyelam yang tangguh dan memerlukan pakaian khusus untuk selam, gelembung gas yang terjadi selama proses pengelasan akan sangat mengganggu pengamatan welder tersebut. Adapun proses pengelasan yang dipakai SMAW, FCAW dan MIG.
Pengelasan Basah Wet Underwater Welding

2. Pengelasan Kering (Dry Underwater Welding)

    Metode pengelasan ini tidak berbeda dengan pengelasan pada udara terbuka. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan suatu peralatan yang bertekanan tinggi yang biasa disebut dengan Dry Hyperbaric Weld Chamber, di mana alat ini secara otomatis didesign kedap air seperti layak desain kapal selam. Aplikasi pengelasan sampai kedalaman 150 m ke bawah. Seorang welder atau diver sebelum menjalankan tugas ini tidak boleh langsung terjun pada kedalaman yang dituju, tetapi harus menyesuaikan terlebih dahulu tekanan yang terjadi pada kedalaman tertentu sampai dapat menyesuaikan tekanan yang terjadi pada kedalaman yang dituju, otomatis untuk pengelasan bisa memakan waktu yang cukup lama.
Pengelasan Kering Dry Underwater Welding
  
    Di Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan sebagai welder bawah air tidak mudah, mereka harus memiliki ijin atau sertifikat dari badan berwenang seperti API (Asosiasi Pengelasan Indonesia). Dan sertifikiat sebagai penyelam. Lokasi pendidikan keahlian pengelasan di bawah air pertama di Indonesia yang masih langka itu berada di Solo Techno Park. Lembaga pendidikan yang didirikan Pemerintah Kota Surakarta didukung Kementerian Perindustrian dan Perdagangan itu bergerak khusus di bidang pengelasan dengan standar internasional. Peserta pelatihan pengelasan bawah air di STP dipatok dalam waktu 2-3 bulan sudah mahir dan bersertifikasi underwater wet welding.
    Para welder ini harus menghadapi berbagai resiko besar yang bisa mengancam keselamatan ketika sedang melaksanakan tugas. Resiko yang tinggi ini sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Biasanya penghasilan akan semakin tinggi seiring jam terbang welder tersebut. Seorang welder profesional yang memiliki jam terbang tinggi bisa meraup penghasilan hingga Rp.300 juta sebulan.

Stay Connected

Instagram facebook pinterest linkedin twitter youtube

Penulis : Vendes

Editor : Rio

 

Chat Whatsapp


Related Articles