Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Tips & Trik pengelasan untuk pemula.

Posted Date, 12 September 2022

Editor: Ipin

Penulis: Daniel Ponso, ST.

Tips & Trik pengelasan untuk pemula

Tips dan Trik Pengelasan Untuk Pemula - Pengelasan (welding) merupakan salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan memakai atau tidak logam penambah untuk menghasilkan sambungan. Metode pengelasan yang saat ini digunakan mulai dikenal pada awal abad ke 20 yaitu Las karbit atau asetelin, metode ini salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit dan gas oksigen. Saat itu sudah dikembangkan metode las listrik namun masih jarang penggunaannya.

Teknik pengelasan sendiri banyak dipelajari oleh orang yang ingin mengetahui teknik pengelasan. Teknik pengelasan bisa didapatkan dibangku sekolah ataupun belajar secara otodidak. Berikut beberapa tips pengelasan yang bisa di pelajari supaya dapat menggunakan mesin las dengan baik dan benar.

A. Peralatan yang dibutuhkan saat proses pengelasan, yaitu:
1. Alat Utama
  • Mesin Las
  • Arus Listrik : AC/DC
  • Stang elektroda
  • Kabel Las (kabel elektrode / kabel massa + klem / kabel power)
2. Perlengkapan Keselamatan Kerja
  • Topeng las, untuk melindungi mata dari pancaran sinar las
  • Masker las / blower hisap, untuk melindungi saluran pernapasan dari asap
  • Apron / pelindung dada, untuk melindungi dari percikan api
  • Sarung tangan welding
  • Sepatu pelindung
3. Alat Bantu Las
  • Tang
  • Sikat baja
  • Palu kerak
  • Meja las
  • Mesin Gerinda

Baca Juga:

B. Proses pengelasan bisa dimulai dengan cara :
  1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja sebelum melakukan pengelasan.
  2. Persiapkan dan bersihkan bahan yang akan dilas mengunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
  3. Letakkan bahan (besi, aluminium dll) yang akan dilas pada tempat yang datar seperti meja kerja atau di lantai. Atur kerapatan bahan supaya rapi saat di las dengan klem jika diperlukan.
  4. Japitkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan. Pasang elektroda pada panel/tang penjepit di mesin las. Kemiringan elektroda bisa di atur sesuai posisi bahan dengan tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
  5. Setelah bahan yang akan di las siap, dekatkan ujung elektroda pada bahan yang sudah di sambungkan dengan kabel massa menggunakan klem.
  6. Atur jarak antara ujung elektroda saat proses las dengan bahan, karena hal tersebut mempengaruhi kualitas hasil pengelasan. Jika jarak elektroda terlalu jauh dari bahan bisa menimbulkan bunga api yang membuat proses pengelasan tidak sempurna. Jika jarak elektroda terlalu dekat dengan bahan, api yang di hasilkan tidak akan menyala dengan sempurna sehingga tidak ada jarak untuk tempat lelehan elektroda.
  7. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area yang akan dilas, perhatikan bagian elektroda yang sudah mencair antara dua bahan yang dilas supaya hasilnya rapi dan bahan tersambung dengan baik.
  8. Hasil proses pengelasan dapat dilihat dari permukaan sambungan berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna.
  9. Setelah proses pengelasan selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian sambungan dengan menggunakan palu atau sikat besi. Cek apakah ada bagian yang belum tersambung dengan sempurna. Jika masih ada lubang atau cacat pada sambungan las, ulangi proses pengelasan sampai tersambung dengan baik. Jika pengelasan sudah selesai gunakan gerinda untuk meratakan bagian sambungan bahan.

C. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan :
  1. Kawat las harus sesuai dengan material logam yang akan di las.
  2. Lakukan pengelasan di tempat yang datar.
  3. Untuk pemula disarankan menggunakan mesin las DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak ada percikan berlebih. Kebanyakan kawat las yang sering digunakan membutuhkan arus DC daripada AC.
  4. Untuk pemula gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau 1,5 mm.
  5. Belajarlah menggunakan bahan dengan ketebalan sedang antar 2 mm sampai 6 mm, karena mengelas bahan yang tipis kurang dari 1 mm memerlukan keahlian dan trik khusus.
  6. Bahan yang akan di las, harus dirapatkan supaya hasil pengelasan rapi.
  7. Penyesuaian besaran arus sangat dibutuhkan. Arus yang terlampau kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala dengan baik sehingga hasil las tidak rata. Begitupun jika arus yang digunakan terlalu besar maka sambungan akan menjadi kasar karena suhu terlalu tinggi. Sebagai acuan untuk kawat las 1 mm dibutuhkan arus 30 - 40 Ampere.
  8. Arah pengelasan kawat las harus ditarik menjauhi titik awal sekitar 2 -3 mm. Jika terlalu dekat maka hasil las kurang kuat. Kalau terlalu jauh membuat hasil las kasar dan tidak rata. Saat proses pengelasan elektrode harus membentuk sudut kemiringan 45° - 60° tehadap bahan. Kecepatan juga berpengaruh dengan hasil pengelasan. Apabila bahan yang dilas sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, atau jika proses pengelasan terlalu lambat menyebabkan bahan jebol/ bolong.
  9. Apabila proses pengelasan terhenti di tengah pekerjaan, sebelum memulai lagi bersihkan kerak pada sambungan. Hal ini dilakukan untuk penghindari electroda menempel pada kerak sehingga kekuatannya menurun. 
  10. Hindari pendinginan yang tiba-tiba setelah selesai pengelasan seperti di siram menggunakan air karena beberapa bahan akan retak atau pecah.

Demikian sedikit ulasan tentang tips dan trik pengelasan untuk pemula, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Related Articles