Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Kegunaan Air Dryer pada Kompresor Udara Terkompresi

Editor: Farhan
Penggunaan air dryer pada kompresor udara sangat penting untuk menghilangkan kelembaban atau uap air yang terkandung dalam udara yang terkompresi. Udara yang terkompresi umumnya mengandung kelembaban yang tinggi, yang dapat mengakibatkan korosi dan kerusakan terhadap peralatan yang menggunakan udara terkompresi, seperti mesin, alat pemotong, dan peralatan pneumatik.

Air dryer yang digunakan untuk kompresor udara dapat membantu menjaga kualitas udara yang lebih kering dan lebih aman, kemudian dapat memperpanjang masa pakai peralatan yang terkait dengan sistem udara terkompresi. Air dryer juga dapat membantu meminimalisir biaya perawatan dan penggantian peralatan yang terkait dengan korosi dan kerusakan yang diakibatkan oleh kelembaban.

Penggunaan air dryer pada kompresor udara sangat disarankan dalam berbagai sector Industri yang mana membutuhkan udara terkompresi yang bersih dan kering, seperti dalam industri makanan dan minuman, farmasi, dan elektronik. Udara yang terkompresi yang terkontaminasi oleh kelembaban dan partikel-partikel lain bisa menyebabkan masalah serius pada produk atau peralatan yang diproduksi.

Air dryer pada kompresor udara tersedia dalam berbagai jenis, seperti pengering udara bertekanan tinggi, pengering udara desikan, dan pengering udara membran. Pemilihan jenis air dryer yang tepat tergantung pada kebutuhan aplikasi dan kondisi lingkungan kerja.

Selanjutnya penting juga untuk pemilihan Air dryer yang cocok digunakan dalam Industri yang membutuhkan udara terkompresi, jadi berikut ialah penjelasan dari jenis-jenis Air dryer yang harus dipahami sebelum memutuskan untuk pengadaan atau pembelian unit tersebut supaya sesuai budget dan kebutuhan.

Jenis-jenis dari air dryer adalah sebagai berikut:

1. Regenerative Desiccant Dryers

Regenerative Desiccant Dryers merupakan tabung yang berisi zat penyerap uap air seperti molecular alumina aktif atau bahan penyerap uap lainnya, namun paling banyak menggunakan bahan silica gel. Udara terkompresi masuk kedalam tabung melewati zat pengering kemudian mengalir keluar. Pada saat zat desiccant mencapai titik jenuh maka memerlukan proses regenarasi. Pada proses regenerasi ini udara yang terkompresi tidak boleh di alirkan ke dalam tabung, itu sebabnya industri besar yang menggunakan desiccant air dryer twin tower yang dapat memproses regenerasi dan pengeringan udara dari masing-masing tabung secara bergantian. Biasanya desiccant air dryer memiliki dew point sebesar -40 derajat celcius dalam menghasilkan udara kering.

2. Refrigeration Dryer


Refrigeration Dryer menggunakan 2 buah heat excharger yaitu antara udara chiller dengan refrigerant dan antara udara yang dikeringkan dengan udara chiller. Proses ini untuk mengeringkan udara dengan cara mendinginkannya. Umumnya udara kering yang dihasilkan memiliki dew point 2 derajat celcius.

3. Deliquescent Dryer

Deliquescent Dryer ialah tabung berisi zat higroskopis (penyerap air). Kandungan air dari udara akan diserap sehingga terbentuk air kondensasi yang perlu untuk dibuang. Terdapat pipa untuk pembuangan tersebut di bagian bawah deliquescent dry. Umumnya memiliki dew point yang fluktuatif tergantung pada temperature udara inlet.

4. Membrane Dryer

Membrane Dryer di rancang untuk bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Mempunyai sistem pengering udara yang menggunakan membrane dehumidication (penyerapan lembab). Udara yang dialirkan ke tabung membrane dikeluarkan menjadi udara kering kemudian sebagian kecil udara kering tersebut dialirkan kembali ke tabung untuk proses regenerasi.