Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Beberapa Ukuran Control Voltage pada Hoist Crane

Editor: Ipin

Beberapa Ukuran Control Voltage pada Hoist Crane

Hoist crane merupakan alat bantu angkat yang digunakan untuk memindahkan beban berat secara efisien dan aman. Selain sistem daya utama yang menggerakkan motor, hoist crane juga memiliki sistem kontrol yang berperan penting dalam mengatur fungsi operasional seperti naik-turun beban, berhenti, serta arah gerakan kiri atau kanan. Dalam sistem ini, dikenal istilah “control voltage” atau tegangan kendali, yaitu tegangan listrik yang digunakan untuk mengoperasikan rangkaian kontrol seperti tombol (push button), kontaktor, relay, dan sistem pengaman lainnya.

Secara umum, ukuran control voltage pada hoist crane bisa berbeda-beda tergantung pada spesifikasi pabrikan dan standar keselamatan di lokasi penggunaannya. Namun, terdapat beberapa ukuran tegangan kendali yang umum digunakan:

Ukuran Control Voltage yang Umum:

1. 24V AC / DC
- Ini adalah tegangan kontrol paling umum dan paling aman, terutama dalam lingkungan kerja yang rentan terhadap kelembapan atau risiko sentuhan langsung.
- Tegangan 24V biasanya digunakan pada pendant control (tombol kendali manual) untuk menghindari risiko sengatan listrik.
- Banyak sistem modern menggunakan 24V DC karena lebih stabil dan kompatibel dengan komponen elektronik seperti PLC dan sensor.

2. 48V AC / DC
- Digunakan pada sistem kontrol yang memerlukan tegangan sedikit lebih tinggi untuk menggerakkan komponen seperti kontaktor jarak jauh.
- Masih relatif aman untuk operator, namun tidak sepopuler 24V.

3. 110V AC
- Sering dijumpai pada hoist crane buatan Eropa atau Jepang model lama.
- Tegangan ini digunakan karena dulunya umum di industri dan masih bisa ditemukan di beberapa pabrik lama.
- Namun, karena potensi risiko keselamatan, penggunaannya mulai berkurang.

4. 220V AC
- Jarang digunakan untuk kontrol di perangkat modern karena berisiko tinggi untuk operator.
- Kadang ditemukan di sistem lama atau pada hoist crane yang menggunakan satu sistem tegangan untuk kontrol dan motor, tanpa transformator step-down.

Pentingnya Tegangan Kendali yang Tepat

Penggunaan tegangan kontrol yang sesuai sangat penting untuk keselamatan operator, keandalan sistem, dan pemeliharaan alat. Dalam banyak kasus, sistem kendali hoist crane dilengkapi dengan transformator kontrol (control transformer) yang menurunkan tegangan dari 380V (sumber utama 3 phase) menjadi 24V atau 48V untuk sistem kendali. Ini memastikan bahwa jika ada korsleting atau kabel tombol rusak, risiko sengatan listrik tetap minimal.

Sistem kendali tegangan rendah juga mengurangi risiko kerusakan pada komponen elektronik yang lebih sensitif terhadap tegangan tinggi. Terlebih jika hoist digunakan di area terbuka atau lingkungan dengan paparan air dan debu, sistem kontrol 24V menjadi standar yang sangat direkomendasikan.

Kesimpulan

Ukuran control voltage pada hoist crane sangat bervariasi tergantung pada model dan pabrikan, tetapi umumnya berada pada kisaran 24V hingga 110V, dengan 24V AC/DC sebagai standar yang paling aman dan umum digunakan di banyak sistem modern. Penggunaan tegangan kontrol yang lebih rendah membantu menjaga keselamatan operator serta memperpanjang umur sistem kontrol. Oleh karena itu, saat memilih atau merancang sistem hoist crane, sangat penting untuk memperhatikan spesifikasi tegangan kontrol yang digunakan, serta memastikan adanya transformator kontrol dan perlindungan arus pendek yang memadai.