Contact Us | Sitemap | Language : English | Bahasa
Indotara

Mengenal dan Mengetahui Cara Kerja Sistem En-Carriege

Editor: Rosyid
Mengenal dan Mengetahui Cara Kerja Sistem En-Carriege

Saddle crane adalah jenis derek yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban berat dalam industri konstruksi atau pelabuhan. Istilah "saddle" merujuk pada desain khas derek ini, di mana mesin derek dan mekanisme angkat ditempatkan di atas "saddle" yang dapat bergerak maju-mundur secara horizontal. Pada saddle crane, mekanisme pengangkat terletak di bagian atas saddle dan dapat bergerak secara vertikal untuk mengangkat atau menurunkan beban. Saddle crane seringkali memiliki kapasitas angkat yang sangat besar dan dirancang untuk menangani beban berat seperti kontainer, material konstruksi, atau peralatan industri lainnya. Keuntungan dari penggunaan saddle crane adalah fleksibilitas dan mobilitasnya. Desain saddle crane yang dapat bergerak maju-mundur memungkinkan derek ini untuk mencapai berbagai posisi dan memindahkan beban dengan lebih mudah, terutama di area yang terbatas. Saddle crane juga dapat digerakkan secara independen tanpa perlu menggunakan truk tambahan untuk transportasi, sehingga memudahkan dalam pengaturan dan penempatan crane di lokasi kerja.

Sistem en-carriage (biasanya disebut juga sebagai sistem pergerakan) pada crane merujuk pada sistem yang mengatur pergerakan horizontal crane, baik maju-mundur maupun lateral. Sistem en-carriage memungkinkan crane untuk bergerak di sepanjang rel atau jalan yang telah ditentukan. Berikut adalah cara kerja umum dari sistem en-carriage pada crane:

  1. Rel atau jalan: Crane biasanya beroperasi di atas rel atau jalan khusus yang telah dipasang. Rel atau jalan ini dapat terbuat dari baja atau beton, dan biasanya dipasang di area kerja yang luas seperti pelabuhan atau pabrik.
  2. Motor dan penggerak: Sistem en-carriage dilengkapi dengan motor dan penggerak yang menggerakkan crane di atas rel atau jalan. Motor ini biasanya menggunakan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghasilkan gerakan.
  3. Roda atau trek: Crane dilengkapi dengan roda atau trek yang terhubung dengan motor. Roda atau trek ini bergerak di atas rel atau jalan, memungkinkan crane untuk bergerak maju-mundur atau lateral sesuai dengan kebutuhan.
  4. Kendali operator: Operator crane menggunakan kendali atau joystick untuk mengatur gerakan en-carriage. Dengan menggunakan kendali ini, operator dapat menggerakkan crane maju, mundur, ke kiri, atau ke kanan sesuai dengan instruksi yang diberikan.
  5. Sistem pengendali: Sistem en-carriage biasanya dilengkapi dengan sistem pengendali yang memonitor dan mengatur kecepatan gerakan crane. Sistem ini memastikan bahwa crane bergerak dengan aman dan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
  6. Sistem keamanan: Sistem en-carriage juga dilengkapi dengan fitur keamanan, seperti sensor atau batas yang membatasi pergerakan crane. Fitur ini memastikan bahwa crane tidak bergerak melebihi batas yang ditentukan atau mengalami tabrakan dengan hambatan lain di sekitarnya.

Sistem en-carriage pada crane dapat bervariasi tergantung pada jenis crane yang digunakan. Misalnya, beberapa crane menggunakan roda untuk pergerakan, sementara yang lain menggunakan trek. Beberapa crane juga dilengkapi dengan kemampuan putar 360 derajat, yang memungkinkan pergerakan di sepanjang lingkaran penuh di atas rel atau jalan. Namun, pada dasarnya, prinsip kerja sistem en-carriage adalah sama, yaitu menggerakkan crane secara horizontal di atas rel atau jalan yang telah ditentukan.